Ilustrasi Gambar Syekh Jangkung |
4. Syekh Jangkung Melawan Ki Jati
Semenjak kejadian itu nama Syekh jangkung sangat terkenal di masyarakat, beliau juga ikut berperan dalam penyebaran agama islam, suka membantu orang yang membutuhkan, pandai berdakwah, dan yang paling terkenal adalah kesaktianya.Ketenaran Syekh Jangkung dengan kesaktiannya di dengar ke segala penjuru, di sisi lain di alas roban kerajaan Mataram sedang di teror oleh seseorang yang sangat sakti, orang itu bernama Ki Jati, Ki Jati berusaha mengambil alih wilayah alas roban tersebut.
Sudah sangat banyak orang yang mencoba menghentikan kebrutalan Ki Jati namun belum ada yang sanggup mengalahkanya, malah dari hari ke hari semakin bertambah korban dan terus bertambah, tidak hanya m3mbnuh secara brutal Ki Jati juga menculik para wanita untuk di jadikan tumbal dari ilmu sesatnya.
Kejadian ini tentu membuat Raja Agung Mataram geram dan tidak nyaman, Sang raja kebingungan untuk mengatasi kebrutalan Ki Jati, singkat cerita Raja Agung Mataram mendengar ada orang sakti mandraguna yang bernama Syekh Jangkung, sang raja akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan Syekh Jangkung untuk melawan Ki Jati.
Ilustrasi Gambar Syekh Jangkung melawan Ki Jati |
Mendengar permintaan bantuan dari sang raja, Syekh Jangkung bersedia membantu kerajaan Mataram, karena sudah sangat banyak korban yang tidak berdosa dari kebrutalan Ki Jati, berangkatlah Syekh Jangkung menemui Ki Jati, pertarungan itu sangat menggemparkan, memang orang yang di lawan Syekh Jangkung juga terkenal sangat sakti, namun dengan kemampuan yang dimiliki Syekh Jangkung ia berhasil mengalahkan Ki Jati.
5. Syekh Jangkung Menikah Dengan Retno Jinoli
Namun Syekh Jangkung tidak m3mbnuhnya, beliau hanya meminta kepada Ki Jati untuk pergi dan tidak kembali lagi ke alas roban daerah Mataram, karena sudah kalah dalam pertarungan Ki Jati pergi dari alas roban namun ia masih menyimpan dendam kepada Syekh Jangkung, atas jasanya mengalahkan Ki Jati, Syekh Jangkung di beri hadiah untuk mempersunting kakak Sultan Agung yang bernama Retno Jinoli.Ketika upacara pernikahan Syekh Jangkung dengan Retno Jinoli akan di mulai, Ki Jati mengeluarkan ilmunya dari jauh dengan mengeluarkan sukmanya dan merasuki Raga Retno Jinoli, Syekh jangkung melawan Ki Jati untuk yang kedua kalinya, namun kali ini Ki Jati berada di tubuh Retno Jinoli, Syekh Jangkung hanya mengluarkan ilmu kebatinannya tanpa melukai tubuh Retno Jinoli, setelah berhasil mengluarkan sukam Ki Jati dari tubuh Retno Jinoli, Syekh Jangkung menghampiri Ki Jati dan m3mbnuhnya.
Setelah t3rbnuhnya Ki Jati, Syekh Jangkung dapat melaksanakan pernikahan dengan Retno Jinoli dan pernikahan itu berjalan dengan lancar, sehabis menikah Syekh jangkung membawa isterinya ke Miyono, mereka menghabiskan waktu di Miyono, namun setelah Syekh Jangkung menginjak usia senja, ia berniat hidup sederhana di kampung hidup tentram dan ingin mempunyai ladang sawah, atas keinginannya itu Syekh Jangkung dengan isterinya pergi ke suatu tempat di daerah kawasan Pati.
6. Asal Usul Jimat Kebo Landoh Milik Syekh Jangkung
Sesampainya di pati Syekh Jangkung berniat membeli kerbau untuk membajak sawah, segeralah ia pergi dan bertanya-tanya kepada masyarakat sekitar untuk mencari tau apakah ada kerbau yang akan dijual, namun dengan penampilan Syekh Jangkung yang biasa saja ia di anggapnya orang yang tidak mampu dan tidak punya uang untuk membeli kerbau, salah satu masyarakat menjawab sambil meremehkan "jika kau mau ada kerbau yang sudah m4t1 yang akan aku jual kepadamu", syekh jangkung menanggapi jawaban itu dengan serius.Gambar Jimat Kebo Landoh |
Syekh Jangkung menjawab "Baiklah aku akan membeli kerbau yang sudah M4t1, antarkan aku ketempat kerbau itu" lalu kemudian mereka mengantarkan Syekh Jangkung ke tempat kerbau yang sudah m4t1, kerbau yang sudah m4t1 itu bertubuh gemuk dan mempunyai tanduk yang melengkung, setelah sepakat sudah membeli kerbau tersebut, lalu Syekh Jangkung sholat dan meminta kepada yang maha kuasa untuk dihidupkan kembali kerbau tersebut.
Tak lama kemudian kerbau itu bangun dan hidup kembali, setelah melihat kejadian itu orang-orang yang menghina Syekh Jangkung langsung sudut ketakutan dan meminta maaf atas perbuatannya, karena Syekh Jangkung juga mengajarkan kebaikan, ia memaafkan orang-orang tersebut. Syekh Jangkung membawa kerbau itu pulang dan menggunakan kerbau itu sesuai kebutuhan untuk sawahnya.
Setelah cukup lama tinggal di desa Landoh, alamat lengkap itu adalah Desa Londoh, Kec. Kayen, Pati, Syekh jangkung merasa umurnya tidak lama lagi dan berpesan kepada anaknya, kelak jika dirinya wafat agar kerbau yang di milikinya disembelih dan dibagikan kepada masyarakat penduduk sekitar, namun muncul keanehan ketika Syekh Jangkung wafat, Kerbau itu hilang tanpa jejak dan tidak bisa di cari, setelah empat puluh hari kerbau itu menghilang, kerbau itu muncul lagi dan segeralah kerbau itu di sembelih dan dagingnya di bagikan kepada masyarakat sekitar.
Gambar Jimat Kebo Landoh |
setelah daging kerbau itu terbagi rata kepada masyarakat sekitar, kulit dari kerbau itu di simpan oleh anak Syekh Jangkung yang bernama Tirokusumo, kulit kerbau itu di simpah rapih di rumahnya, pada suatu ketika ada seseorang yang sedang menunggang kuda sambil membawa kayu dan jatuh di depan rumah Tirokusumo, orang itu jatuh karena tali untuk mengikat kayu itu putus, kira-kira tali itu tidak bisa di gunakan untuk mengikat lagi.
Karena Tirokusumo juga orang yang sangat dermawan dan baik, ia memberikan tali orang itu untuk mengikat kayu, tali yang di berikan tirokusumo itu adalah kulit dari kerbau dulu peninggalan ayahnya Syekh Jangkung, orang itu sangat berterimakasih dan melanjutkan perjalanannya, namun di tengah-tengah perjalanan kuda yang di tunggangi itu mengamuk tak karuan, semua orang di sekeliling mencoba menghentikannya namun tidak bisa.
Akhirnya tidak ada pilihan lain selain m3mbnuh kuda tersebut, tapi semua itu tidak berjalan lancar, kuda itu menjadi kebal senjata apapun, tidak bisa dibnuh dan tidak bisa dhentikan, sampai pada akhirnya kuda itu kehabisan tenaga dan pingsan, Tirokusumo mengetahui hal itu langsung dengan sigap mengambil kulit kerbau itu dari kuda yang terikat dengan kayu, tebakan Tirokusumo kuda itu menjadi kebal karena kulit kerbau itu, ternyata benar.
Akhirnya masyarakat yakin dan percaya bahwa kulit dari kerbau peninggalan Syekh Jangkung adalah ajimat yang sangat ambuh dan kebal, Tirokusumo memotong kulit kerbau itu menjadi kecil-kecil dan membagikannya kepada masyarakat Desa Ladoh, bahkan ia juga memberikan kulit kerbau itu kepada Sultan Agung Majapahit.
7. Alamat Makam Keramat Syekh Jangkung
Sangat banyak cerita tentang Saridin atau Syeh Jangkung, beliau adalah salah satu murid Wali Songo yang sangat terkenal dengan kesaktiannya, di dalam ceritanya, belum ada yang pernah mengalahkannya, sesudahnya beliau wafat jasad beliau di makamkan di desa landoh, Kab. Pati, Kayen, Pati, Jawa Tengah.
Itulah tadi ulasan tentang Sejarah dan Alamat Makam Keramat Syekh Jangkung, seperti biasanya jika ada kesalahan dalam penulisan, nama, tempat, dan kejadian kami mohon maaf, karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan da dosa, sebelum kami akhiri kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Anda yang sudah membaca di makampetilasankeramat.blogspot.com, jika ada salah satu dari Anda yang suka dengan sejarah ini silakan Anda share ke teman-teman Anda.
Sekian saja pertemuan kali ini, di pertemuan berikutnya kami akan membahas lebih banyak tentang sejarah dan makam keramat lainya, sekali lagi kami ucapkan terimakasih dan sampai jumpa.
0 Response to "Peninggalan Syekh Jangkung atau Saridin dan Alamat Makam Keramat (Part 2)"
Post a Comment