Alamat Makam Syekh Abdul Muhyi dan Sejarah Hidupnya

Alamat Makam Syekh Abdul Muhyi dan Sejarah Hidupnya - apa kabar sobat pembaca makampetilasankeramat.blogspot.com, semoga kabar anda hari ini dalam keadaan sehat selalu, karena kami disini juga dalam keadaah sehat walafiat.

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang sejarah Syekh Haji Abdul Muhyi dengan sedetail-detailnya, Syekh Abdul Muhyi adalah tokoh ternama yang lahir di Mataram, dan beliau berguru kepada Syekh Abdurrauf Singkil.
Alamat Makam Syekh Abdul Muhyi dan Sejarah Hidupnya
Ilustrasi Foto Syekh Abdul Muhyi

Penasaran cerita lengkapnya seperti apa..?? Yuk kita simak bersama ulasan di bawah ini.

1. Asal Usul Syekh Haji Abdul Muhyi

Syekh Abdul Muhyi sejak kecil mendapat pendidikan dari ayahnya, konon beliau lahir di daerah Mataram, kelahiran beliau sekitar pada tahun 1071 H atau 1650 M, selain mendapatkan didikan dari orang tuanya, beliau di besarkan di kota Ampel atau Gresik, Selain mendapat didikan dari orang tuanya, beliau juga mendapat pelajaran dari para ulama yang berada di sekitar kota Ampel.

Beliau sangat tekun sebagai murid yang mempelajari ilmu ajaran islam, ketekunannya membuat semua orang kagum dan beliau juga di segani oleh orang sebayanya, beliau tumbuh besar di kota tersebut sampai umur 19 tahun, saat itu muncul keinginan beliau untuk berguru kepada Syekh Abdurrauf Singkil yang berada di Aceh.

Setelah cukup lama Syekh Abdul Muhyi belajar dengan Syekh Abdurrauf Singkil kira-kira 8 tahun, antara tahun 1669 sampai 1677 Masehi, pada saat Syekh Abdul Muhyi berumur 27 tahun beliau beserta teman seperguruanya di ajak oleh Syekh Abdurrauf Singkil untuk berziarah ke makam keramat Syekh Abdul Qodir Jaelani yang berada di Bagdad.

Syekh Abdul Muhyi beserta rombongannya juga menetap disana selama kurang lebih 2 tahun, mereka belajar mengajar disana setelah itu Syekh Abdul Muhyi di ajak oleh Syekh Abdulrauf untuk menjalankan ibadah haji disana, Syekh Abdulrauf juga guru dari Syekh Abdul Muhyi.

Ketika perjalanan Syekh Abdul Muhyi masih sampai di Baitullah, Syekh Abdulrauf mendapat petunjuk jika salah satu muridnya bisa mendapat gelar Kewalian atau Waliallah, petunjuk itu menyatakan, jika sudah ada tanda maka Syekh Abdulrauf harus segera mengutus murid atau Santrinya untuk pergi ke tanah jawa untuk mencari Goa.

Tak lama setelah Syekh Abdulrauf mendapat petuk, kira-kira lewat beberapa hari Syekh Abdulrauf melihat ada cahaya yang terang yang muncul dari Syekh Abdul Muhyi, kejadian itu terjadi pada saat Syekh Abdul Muhyi hendak sholat ashar di Masjid Haram, melihat kejadian tersebut Syekh Abdulrauf berpendapat bahwa itulah tanda dari petunjuk yang beliau dapat, bahwa Syekh Abdul Muhyi yang akan mendapat gelar wali.

Syekh Abdullah segera mengajak Syekh Abdul Muhyi beserta santri lainya untuk pulang ke kuala di mana tempat itu adalah bagian dari Aceh sekitar pada tahun 1677 Masehi, setelah Syekh Abdul Muhyi beserta rombongannya sampai di Aceh Syekh Abdulrauf menyuruh Syekh Abdul Muhyi untuk kembali ke Gresik sekaligus mengutus untuk mencari goa dan harus tinggal disana.
Alamat Makam Syekh Abdul Muhyi dan Sejarah Hidupnya
Ilustrasi Syekh Abdul Muhyi Pulang ke Gresik

Keberangkatan Syekh Abdul Muhyi untuk mencari gua tertunda, karena setelah Syekh Abdul Muhyi sampai di Gresik beliau di jodohkan oleh orang tuanya dengan seorang perempuan yang bernama Ayu Bakta Putri yang tak lain adalah anak dari Raden Tumenggung Wiradadah III.

Karena masih teringat dengan perintah gurunya, Syekh Abdul Muhyi berniat untuk melanjutkan perjalanannya mencari gua dengan mengajak isterinya, perjalanan itu menuju ke arah barat tak lama kemudian sampailah Syekh Abdul Muhyi di suatu tempat yang bernama Darma Kuningan, penduduk sekitar menyambut kedatangan beliau dengan sangat ramah, bahkan masyarakat yang ada di daerah Darma Kuningan meminta kepada Syekh Abdul Muhyi untuk tinggal disana.

Untuk memenuhi keinginan penduduk Syekh Abdul Muhyi akhirnya tinggal disana selama kurang lebih tuju tahun dari tahun 1678 sampai 1685 masehi, karena nama Syekh Abdul Muhyi sangat terkenal orang tua Syekh Abdul Muhyi mendengar bahwa Syekh Abdul Muhyi tinggal disana dan menyusul Syekh Abdul Muhyi untuk ikut tinggal disana.

Syekh Abdul Muhyi di daerah tersebut sangat terkenal ramah dan baik, di samping aktivitas keseharian Syekh Abdul Muhyi disana beliau juga masih berusaha mencari goa tersebut, dengan cara yang sudah Syekh Abdulrauf kasih, yaitu jika menanam padi dan hasilnya masih tetap beni berarti didekat itulah gua yang dicari berada, namun setiap Syekh Abdul Muhyi menanam padi hasilnya selalu melimpah.

karena merasa tidak ada gua yang dicari di daerah tersebut, Syekh Abdul Muhyi beserta keluargannya berpamitan untuk berangkat mencari gua, setelah cukup panjang melakukan perjalanan, Syekh Abdul Muhyi beserta keluarganya tiba di daerah Garut Selatan tepetnya di Pamengpeuk.

Di tempat itu Syekh Abdul Muhyi menetap selama kurang lebih satu tahun, yaitu antara tahun 1685 sampai 1686 Masehi, dan menyebarkan agama islam kepada masyarakat sekitar, namun Syekh Abdul Muhyi menyebarkannya penuh dengan toleransi, karena masih sangat kental agama hindu di tempat itu, namun setahun kemudian ayah Syekh Abdul Muhyi wafat, dan jasadnya di makamkan di daerah kampung dukuh di dekat tepi kali Cikeangan.

Hari demi hari terlewati, Syekh Abdul Muhyi melanjutkan pencarianya mencari gua, sampai di Batu Wangi, Syekh Abdul Muhyi juga menetap disana selama empat tahun antara tahun 1686 sampai 1690 Masehi, sudah sangat lama perjalanan Syekh Abdul Muhyi mencari gua tersebut, waktu itu tidak membuat Syekh Abdul Muhyi menyerah beliau terus mencari dan melangkahkan kakinya ke arah timur berangkat dari lebaksiu di atas gnung yang berada di kampung Cilumbu, penanaman padi masih di lakukan di daerah gunung tersebut.

Bila sore hari Syekh Abdul Muhyi pulang berjumpa dengan keluarganya, karena jarak tempat tinggalnya dengan gunung tersebut hanya 6km, Gunung itu bernama Gunung Mujarod, karena sasana di gunung itu dapat membuat sejuk hati.

tiba saatnya padi yang di tanam Syekh Abdul Muhyi untuk di panen, saat Syekh Abdul Muhyi memetik dan memanen padinya muncul keanehan, semua hasil yang di panennya tidak lebih dan kurang, hasilnya sama persis seperti jumplah yang di panen, mungkin ini salah satu kebesaran allah, itu juga pertanda gua yang di cari Syekh Abdul Muhyi sudah dekat.

Karena Syekh Abdul Muhyi masih belum yakin dengan keberadaan gua yang ada di dekat sana, Syekh Abdul Muhyi menanam kembali padi yang ia petik, sambil berdoa meminta petunjuk agar secepatnya gua yang di carinya di temukan, seketika itu juga padi yang di tanam Syekh Abdul Muhyi tumbuh besar dan siap untuk di panen, namun lagi-lagi hasil panennya berjumplah sama dengan bibit yang ia tanam, Syekh Abdul Muhyi semakin yakin dengan adanya gua disana.

Karena sudah sangat yakin dengan adanya gua di gunung itu, Syekh Abdul Muhyi berjalan keliling mengikuti kata hati, pada saat Syekh Abdul Muhyi berjalan-jalan di daerah gunung itu ia mendengar suara air terjun dan kicauan burung yang merdu, kicauan burung tersebut ternyata keluar dari dalam gua, setelah Syekh Abdul Muhyi mendekati gua tersebut, teryata gua itulah yang ia cari, karena sama persir seperti apa yang di gambarkan oleh gurunya Syekh Abdulrauf.
Alamat Makam Syekh Abdul Muhyi dan Sejarah Hidupnya
Ilustrasi Goa Pamijahan

Syekh Abdul Muhyi sangat bersyukur bisa menemukan gua yang sudah lama ia cari, beliau bersyukur da berdoa mengucap terimakasih kepada yang maha kuasa, karena gua itu adalah gua peninggalan dari Syekh Abdul Qodir Jaelani, karena disitulah Syekh Abdul Qodir Jaelani mendapatkan ijazah ilmu agama dari gurunya Imam Sanusi, gua itu sampai sekarang di kenal dengan nama Gua Pamijahan, Syekh Abdul Qodir Jaelani adalah legenda yang hidup kurang lebih dua ratus tahun yang lalu sebelum Syekh Abdul Muhyi.

Gua Pamijahan tersebut berada di tengah kaki Gunung Mujarod, karena pesan Syekh Abdulrauf adalah untuk mencari gua tersebut dan tinggal disana, Syekh Abdul Muhyi mengajak keluarga dan juga para santrinya untuk bertempat tinggal di Gua bersejarah itu, Syekh Abdul Muhyi menjadikan Gua Pamijahan sebagai tempat untuk belajar tentang agama islam.

Menurut dari salah satu sumber Syekh Abdul Muhyi mendapat gelar waliallah dengan jalur Thoriqoh Mu'tabaroh Satariyah, dari berdasarkan kemursyadidannya dari Rasulullah Saw,

Setelah cukup lama mengajari para santrinya di Gua tersebut, Syekh Abdul Muhyi muncul keinginan untuk turun ke perkampungan dan menyebarkan agama di kampung-kampung, dalam penyebaranya di perkampungan, sampailah Syekh Abdul Muhyi di sebuah tempat yang bernama kampung Bojong, di kampung Bojong Syekh Abdul Muhyi di karuniai anak dari isterinya Ayu Bakta, nama anak Syekh Abdul Muhyi antara lain adalah Dalem Abdullah, Dalem Bojong, Media Kusumah dan Pakih Ibrahim.

Setelah Syekh Abdul Muhyi cukup lama tinggal di Kampung Bojong, Syekh Abdul Muhyi mendapat petunjuk untuk melanjutkan penyebaran agama di daerah lain, Syekh Abdul Muhyi beserta pengikutnya pindah dari kampung Bojong ke daerah yang bernama Safarwadi, disana Syekh Abdul Muhyi membangun Masjid dengan tujuan untuk di gunakan sholat jamaah, dan juga membangun rumah sebagai tempat tinggal.

2. Wafatya Syekh Abdul Muhyi

Setelah beliau membangun Masjid dan rumah di daerah Safarwadi, beliau menghabiskan hidupnya disana dan wafat pada tahun 1730 Masehi, banyak santi yang meneteskan air mata dan terharu karena kepergian Syekh Abdul Muhyi.

3. Alamat Makam Keramat Syekh Abdul Muhyi

Setelah beliau wafat, jasad beliau di makamkan di daerah Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Batarkalong, Tasik Malaya Jawa Barat, Makam Syekh Abdul Muhyi sangat banyak di kunjungi oleh para peziarah dari dalam maupun dari luar kota, bagi Anda yang berada di tasikmalaya tidak ada salahnya untuk berkunjung ke makam keramat Syekh Abdul Muhyi, untuk menyambung tali silaturahmi dan juga untuk berdoa disana.
Alamat Makam Syekh Abdul Muhyi dan Sejarah Hidupnya
Gerbang Masuk Makam Syekh Abdul Muhyi

Alamat Makam Syekh Abdul Muhyi dan Sejarah Hidupnya
Suasana Makam Syekh Abdul Muhyi

Itulah tadi ulasan tentang Alamat Makam Syekh Abdul Muhyi dan Sejarah Hidupnya, sekian untuk artikel hari ini, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata, nama, alamat, dan kejadian, terimakasih sudah membaca dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Alamat Makam Syekh Abdul Muhyi dan Sejarah Hidupnya"

Post a Comment