Sejarah Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan alamat makamnya

Sejarah Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan alamat makamnya - Apa kabar sobat pembaca makampetilasankeramat.blogspot.com semoga kabar Anda hari ini dalam keadaan sehat selalu, karena kami disini juga dalam keadaan sehat walafiat, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang sejarah Syekh abdullah Mubarok.

Syekh abdullah Mubarok adalah salah satu ulama atau wali yang berhasil membangun pesantren tarekat, yang terletak di tasikmalaya. penasaran cerita lengkapnya seperti apa..?? yuk kita simak bersama ulasan di bawah ini.
Sejarah Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan alamat makamnya
Ilustrasi Gambar Syekh Abdullah Mubarok

1. Asal Usul Syekh abdullah Mubarok

Siapa yang tidak kenal dengan tokoh islam yang satu ini, terutama bagi Anda yang berada di Jawa Barat pasti sangat tidak asing lagi dengan nama Syekh abdullah Mubarok, beliau lahir pada tahun 1836 di daerah kampung Cicalung, Bojong Bentang, Kec. Tarikolot, konon daerah terebut masuk dalam wilayah Kec. Pagerageung.

Nama ayah Syekh abdullah Mubarok adalah Raden Nurmuhammad, atau juga di kenal dengan nama Nurapraja atau dengan panggilan Eyang Upas, nama ibu Syekh abdullah Mubarok adalah Ibu emah, konon Syekh abdullah Mubarok mempunyai saudara berjumplah lima termasuk beliau sendiri.

Pada masa itu ayah Syekh abdullah Mubarok memang termasuk orang yang tergolong kaya dengan kedudukan yang tinggi, Syekh abdullah Mubarok sejak kecil mempunyai kemauan yang tinggi untuk belajar agama islam, mulai dari mengaji, sholat dan menjalankan hal-hal lain yang memang bermanfaat, beliau juga belajar tentang bercocok tanam, menanam padi, singking dan juga belajar menjala ikan.

Tempat pesantren pertama yang Syekh abdullah Mubarok masuki adalah Pesantren yang berada di Bandung, disana Syekh abdullah Mubarok belajar ilmu tasawuf dan juag tarekat, kepribadian Syekh abdullah Mubarok sangat menarik dan patut untuk di cintoh, sebelum beliau melanjutkan perjuangannya mendalami agama islam ke Cirebom, beliau sering berziarah ke makam-makam pendahulunya salah satunya adalah Syekh Abdul Muhyi.

Untuk membaca kisah sejarah Syekh Abdul Muhyi silakan klik Disini.

2. Perjalanan Ke Cirebon

Sebelum Syekh abdullah Mubarok berangkat ke citebon untuk mendalami ilmunya tentang agama islam, beliau bermimpi bertemu dengan Syekh yang berada di Cirebon, mungkin di mimpi beliau menjelaskan bahwa kedatangan Syekh abdullah Mubarok sudah di tunggu di Cirebon, lalu berangkatlah Syekh abdullah Mubarok beserta rombongannya yang salah satunya bernama Madraji, ia adalah sahabat dekat Syekh abdullah Mubarok.
Sejarah Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan alamat makamnya
Ilustrasi Syekh Abdul Mubarok Sedang Mengembara

Sesampainya Syekh abdullah Mubarok di cirebon ia bertemu dengan Syekh Tolhah, Syekh Tolhah adalah tokoh yang cukup ternama di sana, untuk itu Syekh abdullah Mubarok beserta rombongannya bersedia menjadi santrinya, nama pesantren di cirebon adalah pesantren Begong, yang terletak di kalisapu cirebon, bagi anda warga cirebon pasti sudah tidak asing lagi dengan nama tempat itu.

Selain belajar dengan Syekh Tolhah, Syekh abdullah Mubarok juga berguru kepada Syekh Kholil bangkalan yang berada di madura, Syekh Kholil Bangkalan adalah tokoh islam yang sudah mendapat gelar wali allah, beliau amat sangat terkenal, hasil dari berguru kepada syekh kholil bangkalan, Syekh abdullah Mubarok mendapat pelajaran yang sangat banyak, salah satunya adalah ijazah Shalawat Hasyimiyah, konon Shalawat tersebut masih sering di amalkan oleh para ikhwan TQN.

3. Lelaku (Lelakon) Syekh abdullah Mubarok

Dalam proses belajarnya Syekh abdullah Mubarok mendalami ajaran islam, beliau melakukan lelaku atau tirakat riyadyah, seperti puasa makan daging, makan nasi, hanya makan daun yang berada di daerah raya atau pinggir kali dan tidak minum air putih hanya minum air tebu atau air mentimun, tirakat atau lelakon itu ia jalani selama 40 hari, disini kita patut kagun dan bangga ada tokoh islam yang sangat kuat ibadahnya dengan perbuasa terekat riyadyah selama 40 hari, pada hari akhir dari penyelesaian Syekh abdullah Mubarok menjalankan lelakonnya, pada saat itu ada acara jamuan makan, atau yang lebih di kenal dengan acara perayaan Maulud, perayaan itu di rayakan masyarakat di masjid dengan membawa nasi tumpeng hasil buatan mereka dendiri, Syekh abdullah Mubarok sangat senang karena beliau pikir penutupan dari lelakonnya bisa memakan makanan yang enak-enak.

Namun semua itu tidak seperti dugaanya, ketika orang-orang berkumpun di masjid dan mendo'akan nasinya yang di pimpin oleh kyai di masjid tersebut, nasi tumpeng itu di bawa kembali oleh orang-orang yang membawanya ke rumah masing-masing, mengalami kejadian itu Syekh abdullah Mubarok kecewa dan bertekat bagi siapapun yang masuk atau bertamu ke rumahnya tidak boleh pulang sebelum makan di rumahnya beliau, mungkin Syekh abdullah Mubarok tidak ingin orang lain merasakan rasa lapar yang beliau alami dulu, konon sampai sekarang perasantren yang ia dirikan masih menyadiakan nasi dan lauk pauk yang lengkap guna untuk memberi makan siapapun yang bertamu kesitu.

Dari berbagai sumber yang kami dapat Syekh abdullah Mubarok juga pernah di angkat menjadi khalifah dan juga menjadi penasihat bupati tasikmalaya, bandung dan juga ciamis, tidak hanya itu beliau juga konon menjadi penasehat pasukan TNI yang pada jaman itu berjuang melawan penjajahan demi kemerdekan, sekitar pada tahun 1952 M beliau mendapat gelar dengan nama Abah Sepuh, pada waktu itu pada saat yang sama beliau mempersiapkan penerus dari kepemimpinannya yang di berikan kepada anak kelima beliau yang bernama Abah Anom.
Sejarah Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan alamat makamnya
Nasi Tumpen Acara Perayaan Maulud

Abah Anom mempimpin pesantren tarekat itu dengan sangat baik, mungkin ia mempunyai bakat yang di turunkan dari ayahnya,

4. Ajaran Syekh abdullah Mubarok yang terkenal

Beliau di kenal dengan sosok seorang pemimimpin yang tegak dan bijaksana, tidak hanya mengajarkan tarekat Naqasyabandiyah dan Qadiriyah, Syekh abdullah Mubarok juga meluruskan pemahaman yang salah tentang agama, adaptasi dan sosial masyarakat, ada salah satu ajaran beliau yang sering di atau senantiasa di jalani atau di baca setiap acara TQN ialahh Tanbih, jika di jelaskan dengan bahasa mudahnya nasehat atau ajaran Syekh abdullah Mubarok adalah untuk meluruskan prinsip dalam hubungan antar manusia, baik itu derajat bawah, menengah dan atas,  masyarakat dan juga negara, menurut sumber yang kami dapat kebijakan amal saleh dan kebaikan yang di ajarkan Syekh abdullah Mubarok di landasi dengan hati yang suci dan bersih, antara lain :
Sejarah Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan alamat makamnya
Ilustrasi Syekh Abdullah Mubarok Sedang Dakwah

-Kita harus saling menghormati sesama, baik itu lebih kecil maupun yang lebih tua, baik yang lebih rendah maupun yang lebih tinggi derajatnya di bandingkat kita, itu adalah kunci dari hidup rukun dan indahnya beragama.

-Jika menyikapi orang yang lebih rendah dari kita, janganlah sombong akan pemberianya, kita harus senang menyapa dengan hati yang riang dan penuh kesadaran, untuk mereka yang di bawah sadar akan sikap yang harus di contoh.

-Cara menyikapi fakir yang miskin kita harus penuh dengan kesadaran diri, rela memberi dengan tanpa beban janganlah ria dengan apa yang kita beri, itu menunjukan bukti dari salah satu perbuatan baik kita di mata allah, dan sadarlah semua yang kita miliki adalah pemberian dari yang maha kuasa.

Kurang Lebih seperti itu pesan atau ajaran yang Syekh abdullah Mubarok berikan kepada kita semua, kurang lebihnya mohon maaf karena pengertian itu kami jelaskan dengan bahasa kami sendiri untuk mudah di mengerti.

5 Cerita tentang karomah Syekh abdullah Mubarok

Cerita ini kami ambil dari sumber yang berbeda, pada suatu ketika saat Bupati Ciamis mecencanakan untuk membuat ladang pertanian di rawa lombok, beliau cukup kewalahan berhadapan dengan angkernya hutan tersebut, tidak sedikit orang yang jatuh sakit akibat membabat hutan tersebut, ada juga yang meninggal di hutan tersebut, menerima laporan itu Bupati Ciamis segera bergeges untuk meminta bantuan Syekh abdullah Mubarok untuk menetralkan tempat hutan itu, dalam pembabatan hutan Rawa Lebok Syekh abdullah Mubarok menggunakan caranya sendiri dan dengan karomahnya ia berhasil menetralkan hutan tersebut, sampai sekaran keadaanya masih aman tentram dan sesuai dengan yang di harapkan.

Ada juga kisah lain yang menceritakan karomah beliau, yaitu pada saat beliau berangkat pulang dari madura sehabis berguru kepada Syekh Kholil Bangkalan, Syekh abdullah Mubarok menaiki kapan dengan tanpa layar dan juga tanpa alat dayung, ia hanya berbekal tasbih dan terus membaca sholawat Bani Hasyim, ia membaca sholawat sepanjang perjalanannya, dan anehnya Syekh abdullah Mubarok sampai ke cirebon dengan waktu yang sudah di tentukan dan artinya juga prahu yang di naiki beliau di dorong oleh bacaan sholawat yang beliau lantunkan sepanjang perjalanan, itulah salah satu kebesaran allah yang maha kuasa.
Sejarah Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan alamat makamnya
Ilustrasi Syekh Abdullah Mubarik Menaiki Kapal Tanpa Dayung dan Layar

6. Wafatnya Syekh abdullah Mubarok

Syekh abdullah Mubarok menghabiskan masa tuanya dengan bertempat tinggal di rumah yang berada di tasikmalaya dengan keluarga Haji O. Sobari, di tempat itulah Syekh abdullah Mubarok wafat sekitar pada tahun 1956, tepatnya pada tanggal 25 Jan 1956 M, kurang lebih pada umur 120 tahun.

7. Alamat Makam Keramat Syekh Abdullah Mubarok

Kami sudah mencari kesana kesini untuk mendapatkan informasi dimana letak makan keramat Syekh Abdullah Mubarok, namun di ujung pencarian kami, kami tidak mendapat petunjuk apapun, hanya di mana beliau wafat yaitu di tasikmalaya, bagi kalian sobat pembaca yang tau di mana alamat beliau silakan tulis di kolom komentar, dan jika masih belim tau yuk kita cari tau bersama di Mbah google.

Itulah tadi ulasan lengkap tentang Sejarah Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan alamat makamnya, seperti biasa jika ada kesalahan dalam penulisan kata, kalimat nama, dan tempat kejadian kami mohon maaf, karena kami juga manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa, akhir kata kami ucapkan terimakasih sudah membaca dan sampai jumpa pada kesempatan berikutnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan alamat makamnya"

Post a Comment