Pada kesempatan sebelumya kami sudah sempat mengupas tentang Alamat Makam Sunan Gunung Jati dan Sejarah Singkatnya, nah kesempatan kali ini makampetilasankeramat.blogspot.com kembali akan mengupas Makam keramat salah satu Wali Songo penyebar agama islam di Jawa Tengah yang bernama Sunan Kalijaga. Seperti apakah kisahnya..?? Yuk kita simak bersama-sama uraian di bawah ini.
1. Nama Asli Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah putra dari bupati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta (Raden Sahur). Sunan Kalijaga terlahir dengan nama Raden Said ia adalah keturunan orang jawa namun ada juga sumber yang mengatakan beliau keturunan orang arab, dan sampai sekarang belum ada yang dapat membuktikan dengan pasti Sunan Kalijaga atau Raden Said itu keturunan orang mana.
Gambar Sunan Kalijaga |
Jaman dahulu nama dan gelar bupati hampir seperti Raja, tempat dan singgasana nya mewah layaknya kerajaan, kehidupan Raden Said sebagai Putra Bupati bisa di bilang sangat nyaman, Raden Said hidup dengan damai, tentram, aman dan jaya, namun saat Raden Said melihat dan mendengar bahwa masih ada rakyat yang sengsara, hati beliau resah dan tersentuh, pada saat itulah mulai perjalanan Raden Said mencari jatidirinya.
2. Sebelum Mendapat Gelar Sunan Kalijaga
Raden said adalah orang yang sangat jujur, tegas dan baik hati. beliau tidak tahan melihat penindasan dan melihat rakyat-rakyat sengsara, beliau pun turun tangan dan membantu para kaum fakir miskin dengan merampok kekayaan para saudagar dan di bagikan ke para fakir miskin yang membutuhkan. Tidak hanya sekali Raden Said merampok dan selalu berhasil, semenjak itulah muncul julukan Brandal Lokajaya di tubuh Raden Said.
Karena Brandal Lokajaya terlalu sering melakukan aksi perampokan dan berhasil, nama Brandal Lokajaya akhirnya terdengar di telinga ayahnya Tumenggung Wilatika yang tidak lain dan bukan adalah Bupati Tuban, Tumenggung Wilatika marah mendengar hal tersebut, bahkan Tumenggung Wilatika tega mengusir anaknya dari Tuban, mendapat perlakuan kurang mengenakan dari ayahnya Brandal Lokajaya masih terus merampok dan membantu rakyat-rakyat miskin.
3. Pertemuan Brandal Lokajaya dengan Sunan Bonang
Waktu terus berlalu dan Brandal Lokajaya masih saja menjadi Brandalan, di saat Brandal Lokajaya sedang melintas di jalan beliau bertemu dengan Sunan Bonang, Sunan Bonang adalah salah satu tokoh ternama dari Wali Songo, Brandal Lokajaya tertarik ingin merampok Sunan Bonang karena ia menggunakan tongkat emas,
Tanpa berfikir panjang Bradal Lokajaya langsung menghentikan langkah Sunan Bonang dan memaksa minta tongkat emas yang sedang di gunakan Sunan Bonang untuk menyerahkanya, percakapan pun terjadi, :
Brandal Lokajaya : Hey Orang Tua Serahkan Tongkatmu..?!!!!!!!!!!!
Sunan Bonang : Ada Apa Denganmu Nak..?? Apa Yang Kamu Minta..?
Brandal Lokajaya : Aku Minta Emas..!! Tongkat Emas Yang Kau Miliki ..!
Sunan Bonang : Jika Kau Minta Emas Itu Emas (sambil mengacungkan salah satu pohon di dekatnya dan dengan kesaktian Sunan Bonang pohon itu berubah menjadi emas seluruhnya)
Brandal Lokajaya : WTF..?!!!!!!!!!! a a a a apa..?????
Sunan Bonang melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan kekagetan yang terpasang di wajah Brandal Lokajaya, Brandal Lokajaya tak henti-henti heran dan terkagum-kagum, karna rasa penasaran yang begitu dalam dan rasa ingin memiliki ilmu yang di miliki Sunan Bonang akhirnya Brandal Lokajaya memperhentikan langkah Sunan Bonang dan berkata. :
Brandal Lokajaya : Pak Tua.. . Apa Yang Bisa Kau Lakukan..??
Sunan Bonang : Kau Minta Apa Lagi Nak..?
Brandal Lokajaya : Aku Minta Jadi Muridmu..!!!
Sunan Bonang : Baiklah Jaga Tongkat ini..!!!
Tongkat itu di tancapkan di tepi sungai tepatnya di daerah Sekardadi Kec Jenu, tanpa Ragu Brandal Lokajaya duduk bertapa di pinggiran sungai tersebut selama bertahun-tahun.
4. Raden Said Mendapat Gelar Sunan Kalijaga
Sekian waktu Raden Said bertapa beliau mengalami berbagai halangan dan rintangan seperti hujan, panas, dan ganasnya alam liar, sampai suatu ketika Sunan Bonang datang dan menjemput Raden Said untuk mengakui bahwa Raden Said sudah pantas menjadi muridnya, dan Sunan Bonang memberi gelar Raden Said dengan nama Sunan Kalijaga, kata Sunan Kalijaga di ambil dari "kali" artinya sungai dan "jaga" artinya menjaga.
Illustrasi Sunan Kalijaga Sedang Bertapa |
Sunan Kalijaga menikah dengan Dewi Sarokah binti Maulana Ishak, tentang isteri Sunan Kalijaga berasal dari mana kami akan membahasnya lebih dalam di postingan berikutnya. Sunan Kalijaga dan Dewi Sarokah di karunia 5 anak yang pertama bernama Kanjeng Ratu Pembayung, Nyai Ageng Penenggak, Sunan Hadi (yang menggantikan Sunan Kalijaga Menjadi perdika Kadilangu) yang ke4 Raden Abdurraham, dan yang terakhir adalah Nyai Ageng Ngerang.
5. Perjalanan Sunan Kalijaga Mengenalkan islam
Dalam aksi Sunan Kalijaga Menyebarkan agama islam di pelosok-pelosok daerah beliau mengenalkan Islam dengan cara yang kreatif yaitu melalui Wayang, banyak karya Sunan Kalijaga yaitu antara lain : Wayang Kulit, Baju Taqwa (untuk ibadah), lagu lir-ilir, menciptakan Gong (dengan nama aslinya gang syahadatin atau dua sahadat), Mengadakan acara grebeg maulud yang di adakan di masjid demak demi memperingati hari Maulud Nabi SAW
Di antara Wali Songo lainnya Sunan Kalijaga termasuk wali yang palik menjol dan terkenal di segala kalangan masyarakat, Sunan Kalijaga mempunyai pendirian yang kuat, berjiwa besar, jiwa pemimpin, filsofi, pujangga, dan mubaligh, daerah oprasi Sunan Kalijaga dalam mengenalkan islam tidak terbatas, untuk mengenalkan agama islan ke masyarakat Sunan Kalijaga tidak mengenal jarak dan waktu. Oleh karna itu para penggikutnya dengan setia mengikuti Sunan Kalijaga berdakwah keliling dan memasuki kampung-kampung plosok.
Sunan Kalijaga sangat sering di tentang oleh orang-orang yang baru mengenal islam dan beda keyakinan, namun Sunan Kalijaga menyikapinya dengan penuh bijaksana, satu contoh beliau di tentang oleh sebagian masyarakat majapahit yang beragama budha, mereka juga menggunakan gamelan untuk ritual adat kepercayaan mereka. Mengetahui kecintaan mereka dengan musik gamelan membuat Sunan Kalijaga dengan mudah mengislamkan mereka dengan memainkan wayang sambil di iringi musik gamelan.
semakin mereka menikmati musik gamelan dengan wayang, mereka semakin ter pengaruh masuk untuk masuk agama islam, Tidak butuh waktu lama bagi Sunan Kalijaga untuk membujuk masyarakat tersebut untuk masuk islam, setelah beberapa kali masyarakat mendengar dakwah Sunan Kalijaga dan melihat permainan wayang, satu per satu dari mereka mulai bersedia masuk islam dan mengikuti ajaran islam
6. Tempat Makam Atau Petilasan Sunan Kalijaga
Makam Sunan Kalijaga berada di Desa Kadilangu, Kec Kadilangu, Kab. Demak (bintaro), Provinsi Jawa Tengah. bagi anda orang semarang sangat mudah menemukannya makam keramat Sunan Kalijaga karna jika anda dari kota semarang arahnya ke timur, dan jika Anda masih kurang jelas Anda bisa bertanya dengan orang-orang sekitar dimana tempat makam keramat Sunan Kalijaga.
Petinjuk arah makam Sunan Kalijaga |
Suasana tempat makam keramat Sunan Kalijaga |
sekian artikel mengenai Sejarah dan Alamat Makam Keramat Sunan Kalijaga Wali Songo dari Jawa Tengah kurang lebihnya tolong di wajarkan karna kami masih punya banyak alamat makam-makam keramat lainya seperti Sunan Kudus, Sunan Ampel, Sunan Muria, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Kali Jaga dan masih banyak lagi makam-makam keramat di seluruh dunia
0 Response to "Sejarah dan Alamat Makam Keramat Sunan Kalijaga Wali Songo dari Jawa Tengah"
Post a Comment