Sejarah dan Alamat Makam Sunan Bonang Anak dari Sunan Ampel

Sejarah dan Alamat Makam Sunan Bonang anak dari Sunan Ampel - apa kabar sobat pembaca makampetilasankeramat.blogspot.com, saya harap Anda baik-baik saja dan sehat selalu, kami di sini juga alhamdulilah dalam keadaan sehat walafiat, pada kesempatan yang satu ini kami akan mengupas tentang Sejarah dan Alamat Makam Sunan Bonang anak dari Sunan Ampel,

Gambar Sunan Bonang

Jika bagi Anda yang belum mengerti tentang sejarah dalam penyebaran agama islam Sunan Ampel, Anda bisa klik DISINI. Karena di kesempatan kemaren kami sudah membahas sejarah dan makam keramat Sunan Ampel. Ok kita lanjutkan tentang Sunan Bonang, dalam pembahasan kali ini saya akan mengupas tentang Sunan Bonang dari beliau lahir sampai wafat. Penasaran seperti apa kisahnya..? baiklah mari kita simak penjelasan di bawah ini..

1. Asal Usul Sunan Bonang

Sunan Bonang adalah salah satu tokoh Wali Songo, yang juga anak dari tokoh Wali Songo itu sendiri, yaitu Sunan Ampel, Sunan Bonang adalah hasil dari pernikahan Sunan Ampel Dengan Nyai Ageng Manila, ibunda Sunan Bonang adalah putri dari kerajaan Majapahit, dan Sunan Bonang di lahirkan dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. di perkirakan kelahiran beliau 1440 M.

Tak heran jika beliau sangat dalam tentang ilmu ajaran islam , karena ayahanda beliau adalah seorang Wali Songo yaitu Sunan Ampel. beruntung Sunan Bonang adalah anak yang sigap dan cepat tanggap dalam menanggapi ajaran yang di ajarkan ayahnya, beliau hampir menguasai semua ilmu yang wariskan oleh ayahnya dan juga para sultan" dari demak.

Gambar Sunan Bonang

Karena sifat beliau yang suka dalam menimba ilmu tentang ajaran islam, beliau berfikir untuk menimba ilmu di daerah lain, dan sesudahnya beliau menyelesaikan ajaran dan menerapkan ilmu yang beliau dapat dari ayahnya, akhirnya beliau berpamitan dengan ayahnya yaitu Sunan Ampel, untuk menimba ilmu di daerah lain.

Mendengar niat Sunan Bonang untuk memperbanyak ilmu dengan berkelana ke daerah luar tanah kelahiran,dan karena di anggapnya Sunan Bonang sudah cukup ilmu untuk berkelana, akhirnya niat beliau di setujui oleh ayahnya yaitu Sunan Ampel. Sunan Bonang tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan niat beliaupun di laksanakan dengan tujuan memperluas agama islam dan juga menimba ilmu di daerah luar.

2. Perjalanan Sunan Bonang dengan Sunan Giri

Waktu beliau berkelana menyebarluaskan agama islam kepada masyarakat luar, nama beliau belum di kenal dengan sebutan Sunan Bonang, nama yang beliau gunakan masih dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim sesuai dengan nama waktu ia di lahirkan.

Di perjalanan beliau untuk menyebarluaskan agama Islam, perjalanan beliau tidak sendiri, beliau di temani rekannya yang bernama Raden Paku (raden paku adalah orang yang kelak di kenal dengan nama sunan giri). cukup banyak kisah tentang Raden Maulana Makdum Ibrahim dengan Raden Paku, namun dari sumber yang saya dapat hanya beberapa kisah saja yang tercatat.

Gambar Sunan Bonang dengan Sunan Giri

Kisah yang tercatat tentang Raden Maulana Makdum Ibrahim dan Raden Paku adalah saat mereka belajar dan menimba ilmu sampai ke daerah yang cukup jauh, setelah cukup lama perjalanan menimba ilmu di daerah seberang akhirnya mereka tiba di suatu tempat yang bernama Pasai. Banyak sumber yang mengatakan daerah tempat Pasai itu berada di daerah kota Aceh. tidak hanya menimba ilmu di daerah Pasai, Raden Maulana Makdum Ibrahim juga menerima ilmu ajaran dari ayah kandung Raden Paku atau Sunan Giri, nama ayah kandung Sunan Giri adalah Syekh Maulana Ishaq.

3. Perintah Sunan Ampel Kepada Anaknya Sunan Bonang

Setelah cukup banyak menimba ilmu di daerah sebrang yang bernama Pasai dan juga ajaran dari Syekh Maulana Ishaq yaitu ayah kandung Sunan Giri, akhirnya Raden Maulana Makdum Ibrahim dan Raden Paku merasa cukup banyak ilmu, dan merekapun berencana pulang ke tanah Jawa asal mereka masing-masing.

Raden Paku pulang ke daerah asalnya yaitu Gresik, dan beliau membangun pesantren di daereh kecil yang bernama giri, banyak antusias warga yang ingin belajar di pesantren yang di dirikan Raden Paku, karena cara belajar nya yang efektif dan juga penyampaiannya dengan penuh antusias. Tentang sejarahh Sunan Giri kami akan jelaskan lebih detail dalam kesempatan berikutnya.

Iilustrasi Gambar Sunan Bonang berangkat Berdakwah

Kita kembali ke pembahasan Sunan Bonang atau yang biasa di panggil Raden Maulana Makdum Ibrahim, Sepulang nya di tempat asal, ayah beliau sangat bangga dengan hasil belajar beliau di daerah seberang. dari pengamatan Sunan Ampel tentang anaknya, Sunan Ampel merasa bahwa Raden Maulana Makdum Ibrahim sudah cukup pantas untuk di perintahkan berdakwah di daerah Lasem remang yang berada di kota Tuban Jawa Timur.

Setelah mendengar perintah Sunan Ampel, Raden Maulana Makdum Ibrahim menerimah perintah tersebut dengan tanpa pertimbangan. Karena sudah merasa cukup ilmu untuk berdakwah, beliaupun akhirnya berangkan menuju kota Tuban dengan tujuan untuk berdakwah di sana dan menyebarluaskan ajaran agama Islam.

4. Asal Usul Nama Sunan Bonang

Keberangkatan Raden Maulana Makdum Ibrahim dalam menyebarkan agama Islam di Tuban membuahkan hasil, karena dari cara beliau berdakwah dan menarik perhatian masyarakat sekitar sangat unik, beliau tergolong wali dengan jiwa seni yang cukup tinggi, hasil karya seni Raden Maulana Makdum Ibrahim cukup banyak.

Dari beberapa bagian hasil karya seni Raden Maulana yang tercatat sejarah adalah gamelan dengan bunyi yang sangat khas, karena gamelan yang di buat Sunan Bonang memiliki bentuk yang unik dengan benjolan di tengahnya, dan gamelan tersebut di namakan dengan nama Bonang.

Gambar Gamelan Bonang

Gamelan dari hasil karya Raden Maulana Makdum Ibrahim sangat di gemari masyarakat setempat daerah Tuban, jika gamelan itu di mainkan suaranya yang merdu, apalagi jika yang memainkan Sunan Bonang itu sendiri, bunyinya menarik perhatian masyarakat yang bukan pemeluk agama islam untuk datang melihat Sunan Bonang yang sedang memainkan gamelan bonang.

Dari cara itulah Sunan Bonang menarik perhatian masyarakat daerah tuban untuk di kenalkan ajaran agama Islam lewat berdakwah, tidak hanya gamelan, tembang lagu yang berjudul "Tombo Ati" juga sangat di gemari masyarakat, karena maknanya yang mendalam dan mengajarkan hal-hal yang baik,

Lewat gamelan itulah beliau menyebarkan dan mengenalkan agama Islam, karena gamelan tersebut di beri nama "bonang" akhirna Raden Maulana Makdum Ibrahim di kenal dengan nama Sunan Bonang.

Sunan Bonang juga membuat hasil karya yang bernama Suluk, karena isi suluk ciptaan Sunan Bonang berisikan tentang ajaran-ajaran yang lurus, penuh makna kehidupan, dan keindahan hidup rukun dalam beragama, suluk yang di karang Sunan Bonang sangat terkenal dan di gemari oleh masyarakat-masyarakat pengikut Sunan Bonang, tidak hanya masyarakat dalam, masyarakat luar daerah juga menggemari hasil karya Sunan Bonang. dari berbagai sumber yang saya dapat, konon suluk ciptaan Sunan Bonang, di abadikan dan disimpan di negara Belanda.

5. Wafatnya Sunan Bonang

Setelah menghabiskan hidupnya dengan menimba ilmu dan menyalurkan ajaran agama Islam kepada masyarakat, beliau sering berdakwah di berbagai setiap tempat yang beliau kunjungi, karena cara beliau berdakwah dengan cara yang sangat menarik, tak sedikit orang yang tersentuh hatinya dan menjadi pengikut Sunan Bonang,

Hampir sebagian besar hidupnya di habiskan dengan berdakwah keleling, dan beliau Wafat (1525M) saat sedang berdakwah di daerah Bawean, masih dari sumber yang sama, daerah Bawean itu terletak di kota Bandung.

6. Alamat Makam Sunan Bonang

Setelah kami kesana-kemari mencari tau dan bertanya-tanya tentang di mana makam Sunan Bonang. akhirnya kami menemukan ada salah satu sumber yang mengatakan, bahwa makam Sunan Bonang ada dua. sumber itu mengatakan pada saat Sunan Bonang wafat di Bawean, masyarakat pengikut Sunan Bonang yang berada di daerah Bawean mengharap jazadnya dikubur di Bawean.

Foto Masjid Agung Tuban dekat Makam Sunan Bonang

Namun saat pengikut Sunan Bonang yang berada di Madura dan Surabaya mendengar beliau wafat, mereka menginginkan jasad beliau di makamkan dekat dengan ayahnya yaitu Sunan Ampel yang berada di Surabaya, mereka langsung berlayar menuju pulau Bawean dengan tujuan membawa jasad Sunan Bonang. pengikut Sunan Bonang yang berada di Bawean tidak menyetujui jika jasad Sunan Bonang di makamkan di Surabaya,

Suasana Makam Sunan Bonang di Tuban

Pada suatu ketika malam tiba, salah satu pengikut Sunan Bonang dari Surabaya mengeluarkan ilmu "Sirep" untuk membuat semua pengikut Sunan Bonang yang berada di Bawean tidur pulas, saat kejadian itu berlangsung, jasad Sunan Bonang langsung di naikkan ke kapal dan mereka segera berlayar menuju Surabaya. tidak ada orang yang sadar ada sedikit kain kafan Sunan Bonang yang tertinggal disana.

Foto Makam Sunan Bonang di Bawean

Dalam perjalanan membawa jasad Sunan Bonang ke Surabaya, tiba-tiba kapal berhendi di daerah perairan kota Tuban, dan hal yang aneh terjadi, kapal itu tidak bisa bergerak, semua pengikut Sunan Bonang kebingungan, dan karena sudah cukup lama berada di Tuban. akhirnya mereka memutuskan untuk memakamkan jasad Sunan Bonang di daerah Tuban. Alamat makam Sunan Bonang di Tuban adalah di desa Katorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, jawa timur dekat dengan masjid yang bernama Masjid Agung Tuban.

Kembali ke pengikut Sunan Bonang yang berada di Bawean, mereka juga memakamkan Sunan Bonang lewat kain kafan yang tertinggal pada saat jasad Sunan Bonang di angkut ke kapal, karena pengikut Sunan Bonang yang berada di Bawean melakukan pemakaman kain kafan dengan Khidmat, akhirnya orang-orang juga meyakini bahwa itu juga kuburan Sunan Bonang.

Itulah tadi Sejarah dan Alamat Makam Sunan Bonang Anak dari Sunan Ampel, usai sudah perjumpaan kita hari ini, dan seperti biasa, jika ada kesalahan tentang nama, tempat, dan kejadian dari ulasan di atas, kami mohon maaf, karena kami juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, hehehe.... Sebelum saya akhiri, saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung ke blog kami, jika Anda suka silakan share ke teman-teman Anda dan sampai jumpa...