Sejarah Syekh Abdul Malik dan Alamat Makamnya

Sejarah Syekh Abdul Malik dan Alamat Makamnya - Apa kabar sobat pembaca makampetilasankeramat.blogspot.com semoga kabar Anda dalam keadaan sehat selalu, karena kami disini juga dalam keadaan sehat selalu, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang sejarah Syekh Abdul Malik.
Sejarah Syekh Abdul Malik dan Alamat Makamnya
Ilustrasi Gambar Syekh Abdul Malik

Pasti tidak asing bagi anda warga Banyumasan dengan nama Syekh Abdul Malik, ya beliau adalah tokoh islam yang juga melawan penjajah dari Belanda, kami akan menyeritakan sedetail-detailnya yang kami tau, yuk kita simak bersama kisah lengkap Syekh Abdul Malik di bawah ini.

1. Asal Usul Syekh Abdul Malik

Syekh Abdul Malik adalah putra dari pasangan Muhammad Ilyas dengan Nyai Zainab, kelahiran beliau merupakan kejadian yang cukup aneh, di Banyumasan dulu ada sebuah tradisi, jika ada seorang ibu yang hendak melahirkan bayi di haruskan melahirkan di karpet atau tikar sebagai tempat bersalin, pada saat Nyai Zainab hendak melahirkan ia berada di atas kasur, pasalnya pada saat beliau melahirkan di atas tikar tidak kunjung keluar, namun pada saat dipindah di atas kasur bayi itu keluar dan di namai Muhammad Ash'ad,

Muhammad Ash'ad sekarang lebih di kenal dengan Syekh Abdul Malik atau Syekh Muhammad Abdul Malik, beliau sejar kecil memang sudah di didik oleh kedua orang tuanya dan juga belajar agama islam, cukup banyak yang mengajari beliau mulai dari kedua orang tuanya, saudara-saudaranya dan juga para ulama setempat.
Sejarah Syekh Abdul Malik dan Alamat Makamnya
Peta Lokasi Banyumas Tempat Syekh Abdul Malik

setelah Syekh Abdul Malik berumur kurang lebih 18 tahun beliau sengaja dikirim ke tanah suci mekah untuk menimba ajaran agama islam lebih dalam, singkat cerita setelah kurang lebih 15 tahun belajar ditanah suci beliau pulang ke kampung halamannya.

Lima tahun dari kepulangan Syekh Abdul Malik ayahhanda beliau wafat, dan jasad ayahhanda beliau di makamkan di Sokaraja. Setelah cukup lama mengenang kematian ayahnya, Syekh Abdul Malik mempunyai niat untuk pepergian ke daerah-daerah sekitar, perjalanan itu di tempuh dengan jalan kaki, perjalanan itu di akhiri dan menetap di Kedung paruk, dan disitulah beliau di kenal dengan nama Syekh Abdul Malik Kedung Paruk.

Beliau sangat dihormati oleh masyarakat sekitar, karena sifat beliau yang ramah-tamah dan selalu menghargai orang lain, Syekh Abdul Malik juga akrab dengan beberapa orang yang juga di anggap waliyaullah antara lain Habib Hamid bin Yahya, Habib Ahmad Bilfaqih, Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid, Habib Husein bin Hadi al-Hamid, KH Hasan Mangli dan masih banyak lagi yang juga dekat dengan beliau.

Syekh Abdul Malik juga sangat dihargai oleh sahabat-sahabatnya, bahkan ada juga yang mengangap Syekh Abdul Malik adalah wali Allah,

oh ya.. dalam pengembaraan Syekh Abdul Malik, ia juga sering membawa para jamaan asal indonesia yang tinggal dibanyumas, untuk belajar bersama mempelajari ilmu agama islam, tidak sedikit pula orang yang di bawa Syekh Abdul Malik, juga mnjadi syekh di tanah suci.

Oleh karna itulah beliau juga mendapat anugrah yang sangat besar, yaitu di beri rumah yang letaknya berada di dekat masjid dil Haram, dengan alasan karena beliau menjadi Mufti Madzab Syafi'di daerah mekah dan beliau juga memperoleh gelar Al-Allamah.

Beliau juga mempunyai murid dari berbagai penjuru dan cukup terkenal, antara lain KH Khalil yang berada di Sirampong di brebeS, Mbah Dimyati Yang berada di Pemalang tepatnya daerah comal, dan masih banyak lagi yang belum kami ketahui.

2. Syekh Abdul Malik Ikut Serta Melawan Penjajah

Selain belajar dan memperdalam ilmu agama islam, beliau juga ikut menghela nafas demi kemerdekaan indonesia, sekitar pada masa yang sangat sulit di mana para penjajah Belanda dan Jepang sedang menjajah Indonesia, pada saat itu beliau melakukan dakwah keliling guna untuk menyadarkan masayarakat pentingnya persatuan dan kesatuan bersama menjujung Indonesia dan melawan para penjajah.

Aktifitas Syekh Abdul Malik akhirnya tercium oleh para penjajah Belanda, beliau menjadi orang incaran besar karena takut akan ada perlawanan besar dari hasil dakwah beliau, konon Syekh Abdul Malik juga ikut dalam ikatan Laskar-laskar rakyat, di mana ia berniat untuk meneruskan mimpi Pangeran Diponegoro leluhurnya yang dulu juga memberi semangat kepada para gerilyawan untuk berbalik dan melawan para penjajah Belanda.
Sejarah Syekh Abdul Malik dan Alamat Makamnya
Ilustrasi Syekh Abdul Malik Melawan Penjajah Belanda

Pada saat Syekh Abdul Malik dan Habib Hasyim Al-quthbah sedang melakukan perjalanan menuju Brebes tepatnya di Bumiayu dengan niatan akan memberi ilmu kebal kepada laskar pemuda islam, Syekh Abdul Malik dan Habib Hasyim di tangkap dan ditahan oleh PKI, karena tahanan jaman dulu keras dan kurang manusiawi, Habib Hasyim shock dan meninggal dalam tahanan, sementara Syekh Abdul Malik masih kuat menahan hidup dan tak lama kemudian beliau di lebaskan.

3. Ilmu Andalan Syekh Abdul Malik

Dari berbagai sumber yang kami dapat Syekh Abdul Malik mempunyai dua amalan yang tak pernah di tinggalkan untuk di amalkan, yaitu Sholawat dan yang satunya Al-quran, dua ilmu yang di ambil dari ajaran agama islam itu tidak pernah lupa beliau mempacanya, hampir setiap sehabis sholat dan setiap malam beliau mengamalkan doa tersebut, guna untuk mendekatkan diri kepada yang maha kuasa.

Di dalam kehidupan yang bersosialisasi, Syekh Abdul Malik sangat terkenal orang yang baik hati sabar dan ramah-tamah kepada siapa saja, beliau juga kerap kali membagi rejekinya kepada orang-orang yang kelaparan dan orang-orang yang membutuhkan, maka amat sangat wajar jika semua orang menghormati beliau.
Sejarah Syekh Abdul Malik dan Alamat Makamnya
Ilustrasi Syekh Abdul Malik Sedang Berdoa

Syekh Abdul Malik juga tidak lupa untuk mengunjungi para muridnya dengan tujuan untuk menyambung tali silaturahmi da tali persaudaraan, kegiatan itu di laksanakanya setiap minggu sekali setiap hari selasa, dan juga mengingatkan mereka untuk hadir di pengajian selasanan, di mana pengajian itu juga mempererat tali persaudaraan para pengikut Thariqah an-naqsyabandiyah al-khalidiyah yang di adakan di kedung paruk.


4. Pernikahan Syekh Abdul Malik

dari berbagai sumber yang kami dapat Syekh Abdul Malik mempunyai tiga isteri, isteri Syekh Abdul Malik yang pertama adalah Nyai Hajjah Warsiti, yang tak lain adalah anak dari abu bakar atau yang juga di kenal dengan Mbah Johat, Nyai Hajjah adalah wanita yang terpandang di tempatnya.

Namun pernikahan Syekh Abdul Malik dengan Nyai Hajjah tidak berlangsung lama. setelah Nyai Hajjah melahirkan seorang anak, pernikahan mereka berakhir dengan cerai, dan anak itu di beri nama Ahmad Busyairi.

ada kisah unik dari Ahmad Busyairi, singkat cerita Syekh Abdul Malik berkata kepada anaknya "nak nanti kamu menikah di surga saja ya." Ahmad Busyairi yang mendengar perkataan ayahnya sangat gembira, tak lama kemudian kira-kira keesokan harinya Ahmad Bushairi wafat.

Isteri Syekh Abdul Malik yang kedua bernama Mbah Mrenek, Mbah Mrenek adalah janda muda yang sangat kaya raya, namun pernikahan yang kedua tidak dikaruniai anak, sehingga Syekh Abdul Malik berencana untuk menceraikannya, tapi sebelum Syekh Abdul Malik menceraikan Mbah Mrenek, Mbah Mrenek berkata, : Pak Kiyai menawi njenengan sampun mboten tresno kaleh kula mboten nopo-nopo, tapi tulung ampun pegat sakeng kula, kula cumo nyuwon setunggal, anggep kulo permaisuri njenengan ing donya lan akhirat" jika dalam bahasa indonesia kurang lebih artinya " jika anda sudah tidak cinta lagi dengan saya, saya tolong janganlah ceraikan saya, saya cuma mau di anggap isteri anda di dunia dan akhirat.

Mendengar permintaan dari Mbah Mrenek, Syekh Abdul Malik tidak jadi menceraikannya.

Isteri Syekh Abdul Malik yang ketiga adalah Nyai Haji Siti Khasanah, ia adalah wanita yang terkenal dengan keantikannya, yang tak lain adalah tetangganya sendiri, dari pernikahan yang ketiga ini beliau di karuniai seorang perempuan yang bernama Hj. Siti Khairiyyah.

5. Murid Syekh Abdul Malik

Dari berbagai banyak murid Syekh Abdul Malik, ada di antaranya yang cukup terkenal, namun sebelumnya sudah saya tulis di atas, barang masih ada yang belum tertulis saya tulis kembali untuk melengkapinya.

Kiai Sa’id, KH Sahlan (berada dipekalongan), Drs Ali Abu Bakar Bashalah, KH Hisyam Zaini, KH Muhammad Ilyas Noor, Habib Muhammad Luthfi yang juga di pekalongan, KH Ma’shumn dll

Dari sumber yang kami dapat, murid Syekh Abdul Malik menyatakan bahwa beliau tidak perna menulis atau membuat suatu karya, namun anggapan murinya karya Syekh Abdul Malik adalah karya bisa berjalan, yaitu murid-murid Syekh Abdul Malik, untuk meneruskan ajaran islam dan akhlak yang baik, mulai dari golongan kyai ataupun para ulama, namun beliau mewariskan suatu amalan yang masih dibaca sampai sekarang, terutana bagi pengikut Thariqah, amalan itu adalah bacaah shalawat yang Syekh Abdul Malik susun sendiri.

Amalan Sholawat yang Syekh Abdul Malik susun sendiri jika di baca dapat di jauhkan dari gangguan gaib, dari kejadian yang tidak diinginkan dan konon di jauhkan dari siksa neraka.

Ada sedikit kisah tentang murid Syekh Abdul Malik yang cukup unik, antara lain adalah Haji Hambali dan Kyai Abdul Hadi, Haji Hambali adalah seorang pedagang, yang konon dagangan beliau tidak pernah rugi dan selalu untung, sedangkan Kyai Abdul adalah mantan penjudi berat, beliau bertaubat setelah mendengarkan ceramah Syekh Abdul Malik dan menjadi seorang muslim yang soleh dan rajin beribadah sehingga mendapat gelar kyai.

6. Wafatnya Syekh Abdul Malik

Pada suatu ketika Syekh Abdul Malik berpamitan ijin untuk solat kepada anak dan isterinya, kemudian beliau masuk ke kamar, setelah cukup lama kira-kira 30 menit beliau di dalam kamar, salah satu anaknya mengetuk kamar tersebut, namun tidak ada suara dan tidak ada jawaban, setelah pintu di paksa buka ternyata hamba allah yang mulia ini sudah berbaring (wafat) dalam keadaan sujud, kejadian itu diperkirakan pada 17 april 1980 M, atau hari kamis 21 jumadil akir 1400 H.

7. Pesan Syekh Abdul Malik

Semasa hidupnya beliau berpesan tiga hal kepada kita semua, pesan yang pertama adalah untuk seluruh pemeluk agama islam agar tidak meninggalkan sholat lima waktu seperti sebagaimana Rasululah SAW menjalankan. dan jika melakukan solat fardu alangkah baiknya jika di lakukan secara berjamaah, dan ajarkanlah kepada anak-anak sedini mungkin.

Pesan yang kedua adalah : jangan pernah lupa untuk selalu membaca al-quran, baca dan pelajari isinya, jadikanlah Al-quran sebagai pedoman hidup, dan jangan lupa ajarkan kepada anak-anak sedini mungkin, hormatilah orang yang hafal al-quran.

Pesan yang ketiga adalah untuk selalu mengucap shalawat dalam keadaan apapun, amalkan shalawat setiap hari, kita harus mencontoh kehidupan Rosululloh SAW yang penuh dengan ketabahan dan kesabaran, tegak kanlah sunah-sunahnya, sebarluaskan ajarannya.

8. Alamat Makam Syekh Abdul Malik

Sejarah Syekh Abdul Malik dan Alamat Makamnya
Gambar Makam Syekh Abdul Malik

Sejarah Syekh Abdul Malik dan Alamat Makamnya
Gambar Makam Syekh Abdul Malik

Setelah beliau wafat di hari kamis 21 Jumadil Akhir 1400 H atau 17 April 1980 M, Jasad beliau di makamkan di Ds. Ledug, Kec. Kembara, Dukuh Banyumas, tepatnya di bangunan cngkup yang terttup, di belakang Masjid Dukuh, kedung Paruk.

Itulah ulasan dari Sejarah Singkat Syekh Abdul Malik dan Alamat Makamnya, akhirnya tiba diucung kalimat dari artikel ini, dan seperti biasa jika ada kesalahan kata, nama, alamat, dan kejadian kami mohon maaf, jika salah satu dari Anda ada yang suka silakan share ke teman-teman Anda, Terimakasih sudah membaca dan sampai jumpa di pertemuan berikutnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Syekh Abdul Malik dan Alamat Makamnya"

Post a Comment