Ilustrasi Gambar Ki Ageng Selo |
Pada kesempatan sebelumnya kami sudah menceritakan sejarah dan cerita tentang para Wali Songo dan para Syekh yang juga sangat terkenal dengan kesaktian nya, silakan Anda bisa klik pata tilisan home di atas pada jendela blog saya, baiklah saya tidak akan basa-basi lebih lama lagi, kita simak sejarah Ki Ageng Selo di bawah ini.
1. Cerita Ki Ageng Selo Menangkap Petir
Ki Ageng Selo sesungguhnya memiliki banyak nama, namun pada kesempatan kali ini kami akan menceritakan tentang pada saat beliau menangkap bledig atau menangkap petir, awal mula kisah di ceritakan saat beliau sedang berdikir di masjid letaknya di desa Selo, Ki Ageng Selo juga sangat terkenal dengan ketekunannya dengan agama islam, tak sedikit orang yang belajar ilmu dan berguru kepada Ki Ageng Selo.Sifat ki Ageng Selo juga suka berkebun di sawah dan jika waktunya sawah itu sudah panen, hasil panen dari sawah Ki Ageng Selo di bagikan kepada masyarakat, beliau seperti tidak memikirkan duniawi saja, ia selallu membantu orang-orang yang membutuhkan, selain sakti beliau juga terkenal bisa menyembuhkan penyakit orang-orang dengan kelebihannya.
Untuk itu tak jarang orang datang ke tempat Ki Ageng Selo dengan berbagai niatan, ada yang ingin berguru, ada yang ingin meminta obat dari penyakit yang diderita, ada juga yang meminta untuk menghilangkan dari teror magluk gaib (gangguan dari gaib), hampir semua orang yang datang ke tempat Ki Ageng Selo selallu di bantunya.
Pada Suatu ketika Ki Ageng Selo sedang berdikir bersama masyarakat sekitar dan bersama para pengikutnya (muridnya), pada saat itu keadaan di desa Selo sedang hujan deras, hujjan itu sangat deras sehingga menghentikan aktifitas para warga sekitar yang sedang beraktivitas, suara hujan yang begitu deras di hiasi dengan petir yang menggelegar, tidak membuat Ki Ageng Selo menghentikan kegiatannya yang sedang berdikir, suara hujan dan petir itu seakan di buatnya musik untuk pengiring hatinya yang sedang berdikir.
Namun perasaan warga sekitar tentang hujan itu sangat berbeda dengan Ki Ageng Selo, para warga ketakutan mendengar petir yang selalu menyambar dan hampir setiap menit petir itu menyambar, keadaan menjadi tegang dengan terjadinya petir yang menyambar salah satu pohon yang berada didekat masjid tempat Ki Ageng Selo, Ki Ageng Selo tetap saja melanjutkan dikirnya, sementara para warga mulai merinding dan semakin ketakutan dengan keadaan itu.
Banyak orang yang gemetar ketekutan, anak-anak kecil yang menangis di pelukan sang ibunya, dan para pengikut Ki Ageng Selo yang juga ketakutan dengan kejadian itu, tak lama kemudian, si petir menyambar dengan membabibuta, banyak orang yang disambar, ada rumah yang kebakar akibat kena petir, begitu banyak korban dari keganasan sang petir, tangisan dan jeritan para warga tidak membuat si petir menghentikan perbuatanya, akhirnya para warga memutuskan untuk berlari menghampiri masjid kediaman Ki Ageng Selo yang sedang berdikir.
Sebelum para warga datang menjumpai Ki Ageng Selo, Ki Ageng Selo sudah menghentikan dikirnya karena beliau sudah merasakan akan ada banyak warga yang meminta tolong kepadanya dan terpaksa beliau menghentikan dikirnya, para warga yang sudah sampai di depan masjid berteriak meminta tolong Ki Ageng Selo dengan musibah yang mereka dapat.
"Ki tolong saya rumah saya terbakar akibat dari amukan si petir itu" "Ki tolong kaki anak saya terluka parah akibat dari tertimpa pohon yang di sambar petir itu" "Ki tolong suami saya meninggal terkenal petir itu" "Ki tolong ki ......" "iya Ki tolong kami..."
Ilustrasi Ki Ageng Selo berangkat melawan Petir |
Begitu banyak teriakan minta tolong yang di dengar Ki Ageng Selo, semua warga yang meminta tolong, mengeluh akibat perbuatan petir itu, Ki Ageng Selo yang sedang berada didalam masjid ia tidak teriakan tolong dari warga, Ki Ageng Selo malah membungkukan kepalanya sembari berdoa, mungkin itu ritual singkat dari Ki Ageng Selo yang akan menghadapi petir yang sedang mengamuk.
Sekejap sehabis Ki Ageng Selo berdoa, ia berjalan ke arah warga yang berteriak-teriak meminta tolong kepadanya dan Ki Ageng Selo bar kata "Saya mengerti kegelisahan kalian, Sekarang kalian tenanglah dan segera masuk ke dalam masjid, jangan lupa cuci kaki kalian dulu sebelum masuk masjid" para warga mengikuti perintah Ki Ageng Selo, mereka mencuci kakinya dan segera masuk ke dalam masjid.
Para warga terkaget-kaget menyadari tubuh Ki Ageng Selo tidak basah dibawah hujan yang sangat deras, mereka hanya melihat Ki Ageng Selo dan berharap Ki Ageng Selo dapat mengatasi musibah yang menimpa mereka.
Ki Ageng Selo mulai berjalan dengan membungkukan kepalanya menuju ke tanah latar yang luas. cara berjalan Ki Ageng Selo ter arah namun ia tidak melihat kedepan dan hanya membungkuk melihat tanah, ia berjalan sedikit demi sedikit, menuju ke tanah yang luas itu, tubuh Ki Ageng Selo mulai kelihatan aneh, beliau seperti berjalan tanpa menginjak tanah.
Ki Ageng Selo terus berjalan tidak memperdulikan petir yang menyambar sekelilingnya, seperti didalam mimpi saja namun ini kisah nyata, Ki Ageng Selo terbang sambil berjalan menuju ke tengah-tengah di lahan yang luas, para warga yang melihat kejadian itu terheran-heran, pasalnya mereka tidak melihat hal ajaib itu seumur hidup mereka.
Karena semua warga cemas dan takut terjadi sesuatu kepada Ki Ageng Selo, karena mereka tidak bisa membantu apa-apa, salah satu dari mereka memimpin berdoa untuk mendoakan Ki Ageng Selo agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mereka semua berdoa sebusa mungkin mereka berdoa, ada yang hanya membatin karena tidak bisa berdoa dan ada juga yang berdoa dengan fasih.
Sesampainya Ki Ageng Selo berada di tengah-tengah lapangan, beliau masih saja tetap membungkukan kepalanya, dan sambil berdoa dengan di iringi suara petir yang tak henti-henti, sekiranya Ki Ageng Selo merasa cukup dengan doanya, Ki Ageng Selo menghadapkan wajahnya ke langit dengan tatapan yang tajam, keyakinan yang mendalam dan doa para warga yang mendukung.
Pada saat Ki Ageng Selo menghadapkan wajahnya ke langit, tak lama kilap itu menyambar beliau, sudah pasti kejadian itu membuat para warga menjadi takut, ada yang berteriak "astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim..." dan tak sedikit juga dari mereka yang merinding bergetar ketakutan.
Ilustrasi Gambar Ki Agneg Selo sedang menangkap Petir |
Namun beberapa saat kemudian Ki Ageng Selo terlihat masih berdiri di tengah-tengah tanah lapang dengan melihat tanganya yang seperti menggenggam cahaya yang sangat silau, ternyata cahaya itu adalah petir yang menyambar babibuta para masyarakat desa Selo, tak lama kemudian Ki Ageng Selo berbicara dengan si perit itu.
Ki Agneg Selo : Jangan pernah kamu membabibuta dengan menyambar desa ini lagi, dan jangan menyambar anak cucu keturunanku.
Si Petir : Baiklah Ki aku mengaku kalah, dan aku tidak akan menyambar desa ini beserta anak cucu keturunanmu.
Setelah berbicara dengan si petir Ki Ageng Selo melepaskan petir tersebut, Hujan masih tetap turun tetapi tidak ada petir yang menyambar daerah desa itu lagi, sejak kejadian itu para warga sangat berterimakasih kepada Ki Ageng Selo karena jasanya yang menghentikan bencana itu.
Bahkan sampai sekarang jika ada hujan turun di desa Selo tidak ada petir di daerah situ, sekalipun ada jaraknya sangat jauh dari desa itu, konon penduduk sekitar jika merasa takut dengan adanya petir mereka hanya berteriak " aku putune Ki Agneg Selo" jika dalam bahasa indonesia artinya saya cucunya Ki Ageng Selo.
Itulah cerita dari Ki Ageng Selo yang terkenal dengan kesaktiannya karena menangkap petir, kisah asal usul Ki Ageng Selo dan alamat makam keramat Ki Ageng Selo kami akan bahas lebih detail pada kesempatan berikutnya, seperti biasa jika ada kesalahan dalam penulisan, nama, dan kejadian kami mohon maaf, terimakasih sudah membaca dan sampai bertemu di kesempatan berikutnya.
Cerita lainya DISINI
0 Response to "Sejarah dan Alamat Makam Keramat Ki Ageng Selo (part 1)"
Post a Comment