Ilustrasi Gambar Saridin Atau Syekh Jangkung |
Mungkin sebagian dari kalian ada yang belum mengenal siapa Saridin, untuk itu kami akan mengupas sejarah hidupnya sedetail yang kami tau, Saridin adalah murid dari salah satu Wali Songo, ia sangat unggul di bandingkan dengan siswa lainya, ia terkenal sangat sakti, dan juga sangat mandi omongannya, "mandi" dalam bahasa jawa yang berarti ampuh. penasaran cerita lengkapnya seperti apa..?? yuk kisa simak bersama ulasan cerita Syekh jangkung di bawah ini.
1. Asal Usul Saridin
Di ceritakan hiduplah seorang yang bernama Ki Ageng Kingiran ia adalah orang tua yang sangat ingin mempunyai anak laki-laki, meskipun ia sudah mempunyai anak prempuan yang bernama Sumiyem, pada suatu ketia Ki Ageng Kingiran sedang berjalan si dekat sungai, ia menemukan bayi laki-laki yang terlantar tanpa ada seorangpun di samping bayi itu. kemudian Ki Ageng Kingiran membaya bayi tersebut pulang dan menjadikanya anak.Setelah tiba di rumah Ki Ageng Kingiran ia memberi nama bayi itu dengan nama Sridin, Saridin dan Sumiyem kini menjadi sodara dan mereka tumbuh bersama, sesudahnya mereka dewasa, Sumiyem di jodohkan dengan Branjung, sedangkan sariden di nikahkan dengan perempuan yang bernama Sumirah.
Awal mula kesaktian Saridin konon di hasilkan dari hasil ia merguru dengan salah satu Wali Songo yang bernama Sunan Kalijaga. cerita Saridin mperguru dengan Sunan Kalijaga juga sangat panjang, namun singkat cerita ayah angkat Saridin yaitu Ki Ageng Kingiran, ia merasa jika waktu hidupnya sudah tidak lama lagi dan ia berpesan kepada Saridin dan Banjung, untuk memberi warisan kepada mereka.
Ki Ageng Kingiran berpesan, jika dirinya meninggal nanti ia akan memberi pohon durian yang ia miliki kepada Sridin dan Banjungan, karena pohon durian itu hanya ada satu, Ki Ageng Kingiran membagi kepemilikan pohon itu dengan siang dan malam, saat siang, pohon itu menjadi milik Banjungan, dan jika malam, pohon itu menjadi milik Saridin.
mereka sudah saling sepakat untuk tidak memetik buah dari pohon itu dan jika ingin memakannya, mereka harus menunggu sampai buah pohon itu sampai jatuh sendir, namun buah yang jatuh tidak pernah siang hari, buah itu jatuh selalu di malam hari, mengerti hal itu hati branjung sangat iri hingga muncullah niat jahat dari pikirannya.
Karena dengan kesaktian Branjung ia menyamar menjadi harimau di malam hari dengan berniat untuk menakut-nakuti Saridin, melihat harimau yang ada di pohon Durian pada saat malam hari, Saridin tidak takut ia malah justru melawannya hingga harimau itu meninggal.
Ilustrasi Saridin Melawan Harimau |
Setelah harimau itu meninggal, harimau itu berubah menjadi manusia yang tak lain adalah Branjung, Saridin kebingungan dan merasa bersalah, ternyata harimau yang ia lawan adalah suami dari saudaranya sendiri yaitu Sumiyem.
Perbuatan Saridin itu di dengar oleh banyak orang, sehingga di dengar oleh petinggi Pati di daerah tersebut dan mendakwa Saridin, bahwa ia sudah melakukan p3mbunuh4n terhadap sodaranya sendiri yaitu Branjung, karena hati Saridin juga merasa bersalah melakukan perbuatan itu, ia hanya ikut dan menurut saat di bawa oleh prajurit untuk di penjarakan.
Sebelum Saridin dibawa ke jeruji pejara, ia bertanya kepada salah satu prajurit yang membawanya, apakah saya boleh pulang jika suatu saat saya kangen dengan anak dan isteri saya (ucap Saridin), ya silakan jika bisa (jawab prajurit sambil meremehkanya).
Ternyata Saridin bisa keluar dari penjara pada saat malam hari dan keesokan harinya ia kembali ke penjara lagi, karena terlalu sering keluar masuk penjara, perbuatan itu di dengar oleh adipati di kerajaan tersebut dan membuatnya marah.
Kemarahan adipati membuat hukuman saridin semakin berat, Saridin jerat dengan hukuman gantung, namun saat Saridin akan di gantung tali yang di tarik untuk menggantuk saridin sangatlah berat, meskipun sudah cukup banyak prajurit yang menariknya, Kejadian itu membuat adipati semakin murka, dan secara sepontan adipati itu menyuruh prajuritnya untuk m3mbunuh langsung Saridin.
2. Syekh Jangkung Berguru dengan Sunan Kudus
Dengan kesaktian Saridin, ia berhasil lolos dari krumunan prajurit yang akan m3mbnuhnya, ia pergi berkelana dan berguru kepada Sunan Kudus, sesampainya ia berada pesantren Sunan Kudus, Saridin di suruh membaca Syahadat, sebelum ia membaca syahadat, ia di tertawakan dan di hina karena penampilanya yang kumuh dan tidak terawat.Saat Saridin mengucap syahadat ia sambil berlari dan memanjat pohon kelapa yang sangat tinggi dan menjatuhkan dirinya ke tanah dengan kepalanya berada di bawah, tingkah saridin itu membuat semua santri kaget dan bertanya-tanya, apa yang sedang di lakukan saridin..??
Ilustrasi Saridin Berguru dengan Sunan Kudus |
Sang Sunan menjawab, bahwa Saridin tidak hanya membaca syahadat, melainkan seluruh tubuhnya juga bersyahadat, menyerahkan keselamatan dirinya pada syahadat dan kepada Allah yang maha kuasa.
Karena itu akhirnya Saridin di terima di tempat itu oleh Sunan Kudus, namun para santri yang lain tak henti-henti menghina dan menertawakan. saat ada kegiatan mengisi bak air untuk mandi dan wudhu, oleh para santri yang lain Saridin di beri keranjang yang bolong untuk mengisi air ke dalam bak yang di sediakan.
Saridin berhasil mengisi bak tersebut sampai penuh dengan air, kejadian itu membuat para santri yang lain terkejut dan heran, tak lama kemudian Saridin mengucap "disitu ada air disitu pula ada ikan" pernyataan Saridin itu membuat para santri yang lain tidak terima dan marah.
Lantas para santri menantang Saridin untuk membuktikan ucapannya tersebut pada air kelapa, akhirnya kelapa yang di belah Saridin ada ikan nya, kesaktian Saridin akhirnya di akui oleh para santri yang lain, namun hal itu membuat Sunan marah dan Saridin di usir dari tempat itu dengan alasan karena terlalu memamerkan kesaktiannya.
3. Syekh Jangkung Berguru dengan Sunan Kalijaga
Cerita Saridin tidak sampai disini, Sehabis ia di usir dari tanah kudu oleh Sunan Kudus karena terlalu memamerkan kesaktian nya, ia pergi dan berguru kepada Sunan Kalijaga, sesampainya bertemu dengan Sunan Kalijaga, Saridin di suruh bertapa di tengah laut dengan di bekali dua buah kelapa, dan syarat yang di berikan oleh Sunan Kalijaga adalah "selama kamu bertapa, kamu tidak boleh makan jika tidak ada yang memberikanmu makanan, kamu tidak boleh minum, jika tidak ada air yang turun" Saridin menyangguppi syarat tersebut dan ia mulai bertapa di tengah laut.Dengan hanya bergantung kepada dua buah kelapa, Saridin bertapa di tengah laut, setelah cukup lama bertapa di tengah laut Sridin terbawa arus ombak dan terdampar di salah satu kerajaan pulau sumatra, daerah itu tidak termasuk kekuasaan dari kerajaan Mataram,
Gambar Sunan Kalijaga |
Pada saat Saridin terdampar kerajaan tersebut berencana untuk berperang dengan kerajaan Mataram, mendengar hal tersebut saridin langsung menantang sang raja dengan mengaku bahwa dirinya adalah seorang hamba Mataram, saridin mengucap kepada sang raja, "saya bisa menghitung seluruh pasukan yang berada di alun-alun yang siap untuk berperang dengan Mataram"
Sang raja tidak percaya dan dengat ucapan Saridin itu, lalu sang Raja menjawab "silakan coba kamu hitung pasukanku itu, jika kamu berhasil menjawabnya dengan tepat saya akan mengaku kalah dengan kamu" lalu kemudian Saridin mulai menghitung seluruh pasukan dengan gerakan yang sangat cepat secepat kilat, saridin menghilang dari pojok ke pojok lainnya dengan sangat cepat, tak lama kemudian saridin muncul di hadapan sang raja.
Saridin menjawab dengan tepat dan benar, karena sang raja sudah berjanji jika Saridin bisa menjawab dengan benar, ia akan mengaku kalah dengan Saridin, Saridin tidak menerima sembah dari sang raja, ia hanya meminta untuk menghentikan peperangan yang akan terjadi, karena sudah berjanji untuk mengaku kalah dengan Saridin, akhirnya ia menuruti permintaannya dan perang itu tidak jadi di laksanakan.
Syekh Jangkung Melawan Orang Beraliran Sesat Yang Sakti Mandraguna
Kelanjutan ceritanya anda bisa klik disini >> PART 2
0 Response to "Alamat Makam Keramat Syekh Jangkung atau Saridin dan Sejarah Hidupnya (part 1)"
Post a Comment