Pada kesempatan kali ini kami akan menceritakan tentang sejarah Datuk Kahfi atau bisa juga di panggil Syekh Datuk kafi, kami akan menceritakan sejarah Syekh Datuk Kahfi dengan sedetail-detailnya yang kami tau.
Ilustrasi Gambar Syekh Datuk Kahfi |
Penasaran seperti apa kisahnya..? Yuk kita simak ulasan di bawah ini.
1. Asal Usul Syekh Datuk Kahfi
Menurut dari sumber yang kami dapat Syekh Datuk Kahfi adalah ulama pendahulu di daerah cirebon, beliau tidak hanya di kenal dengan nama Syekh Datuk Kahfi melainkan di kenal juga dengan nama Syekh Nurul Jati, Syekh Idhofi, Syekh Nurjati, dan Syekh NuriJati.Syekh Datuk Kahfi konon juga buyut dari tokoh ternama yaitu Pageran Santri, Pangeran Santri adalah penerus kekuasaan di Jawa Barat tepatnya di Kerajaan Sumedeng Larang.
Asal mula Syekh Datuk Kahfi menggunakan nama Syekh Nurjati, adalah pada saat Syekh Datuk Kahfi menyebarkan dan mengenalkan ajaran islam dengan berdakwah di daerah Cirebon, yaitu giri amparan yang juga di kenal dengan nama Gunung Jati, letak tempat itu kurang lebih 5 kilo meter dari kota Cirebon ke utara.
Syekh Datuk Kahfi atau juga di kenal dengan nama Maulana Idhofi Mahdi, konon beliau lahir di Semenanjung yaitu Malaka, singkat cerita pada saat Syekh Datuk Kahfi masih muda, beliau bertekat kuat untuk belajar mendalami agama islam di Mekah sekaligus untuk berhaji.
Syekh Datuk Kahfi bisa di bilang mempunyai bakat yang melebihi ulama lainya, beliau bisa dengan cepat mempelajari apa yang di pelajari di Mekah.
2. Pernikahan Syekh Datuk Kahfi
Setelah cukup lama belajar di Mekah Syekh Datuk Kahfi mulai berkwah dengan tujuan untuk meluruskan dan mengenalkan ajaran islam dengan baik dan benar, pada saat Syekh Datuk Kahfi berdakwah di Bagdad beliau bertemu dengan perempuan yang menarik hatinya, perempuan itu bernama Syarifah Halimah.Ilustrasi Syekh Datuk Kahfi Menikah dengan Syarifah Halimah |
Mereka berdua saling tertarik dan tak lama kemudian Syekh Datuk Kahfi menikah dengan Syarifah Halimah, Pernikahan mereka berjalan lancar dan di karuniai empat anak, anak yang pertama bernama Syekh Abdurakhman, yang juga di kenal dengan nama Pangeran Panjunan di daerah cirebon.
Anak yang kedua bernama Syekh Abdurakhim, yang juga di kenal dengan nama Pangeran Kejaksan.
Anak yang ketiga adalah seorang perempuan yang bernama Fatimah, ia juga di kenal dengan nama Syarifah di Bagdad, yang kelak akan menikah dengan Sunan Gunung Jati.
Anak yang terakhir adalah Syekh Datul Khafid, konon ia juga sering di panggil dengan nama Syekh Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati, nama itu adalah nama ayah kandungnya sendiri.
3. Hubungan Syekh Datuk Kahfi dengan Syekh Quro
Konon Syekh Datuk Kahfi dengan Syekh Quro adalah saudara dari keturunan Amir Abdullah Khanudin yaitu generasi ke empat, perjalanan Syekh Quro ke tanah jawa menggunakan kapal angkatan laut dari Cina, Kapal itu di armadai oleh Sam Po Tay Kam atau juga di kenal Laksamana Cheng Ho, di kapal itu Syekh Quro juga bersama dengan Kaisar Cheng tu atau juga di kenal dengan nama Yung Lo.Semua orang yang berada di kapal sudah konon sudah beragama Islam, sang armada hendak menuju ke arah majapahit dengan jutuan untuk memper erat tali persaudaraan dan tali persehabatan, kapal itu juga sempat berhenti di Muara Jati sekitar pada tahun 1416, setelah cukup istirahat di Muara Jati Kapal melanjutkan perjalanannya lagi, namun sesampainya di Pura Karawang Syekh Hasanudin Atau Syekh Quro turun dengan di ikuti para pengikutnya.
Syekh Quro memutuskan untuk tinggal di Karawang, dengan tujuan untuk menyebarkan agama islam di sana.
Syekh Quro dan Syekh Datuk Kahfi adalah dua tokoh yang terkenal dengan menyebarkan dan mengenalkan ajaran agama islam di Jawa Barat, mereka berdua di yakini orang pertama yang mengajarkan agama islam dengan formal.
Syekh Datuk Kahfi menyebarkan agama islam di Cirebon sedangkan Syekh Quro menyebarkan di daerah Karawang.
4. Syekh Nurjati menjadi Guru anak Raja
Tidak heran jika Syekh Nurjati juga menjadi guru dari anak raja dari kerajaan pajajaran, cara dakwahnya yang lues dengan ajarannya yang formal membuat banyak orang bersedia untuk memeluk agama islam.Murid Syekh Nurjati adalah Nyai Rara Santang atau juga di kenal dengan nama Syarifah Muda'im dan Pangeran Walangsungsang, mereka adalah anak dari Baduga Maharaja yaitu Prabu Siliwangi, yang kala itu Prabu Siliwangi memimpin Kerajaan Pajajaran, daerah jawa Barat.
5. Puser Bumi Jati Syekh Datuk Kahfi
Dari berbagai sumbar yang kami dapat, ada yang menceritakan Syekh Datuk Kahfi tentang Puser Bumi.Menurut cerita orang Cirebon tentang Syekh Datuk Kahfi, pada jaman dahulu kala tanah jawa belum tersentuh ajaran agama islam, tanah Jawa masih dalam keadaan Hutan belantara yang sangat angker, angker bukan main, di mana masa itu bersamaan dengan jaman nami isa.
Ada sebuah Gunung di mana ada seorang petapa yang hidup disana sedang melakukan tapa di Gunung tersebut, orang itu menginginkan kesempurnaan hidup dan ilmu wijihing Srandil, orang itu bertapa dengan sangat sungguh-sungguh, tidak hanya satu atau dua tahun orang itu bertapa tetapi lima belas tahun.
Setelah lima belas tahun orang itu bertapa, keinginannya di kabulkan oleh sanghang Maha, ilmu Wijihing Srandil merasuki jasad orang itu, serontak badanya mengigil dan matirasa, mungkin jasadnya kurang kuat untuk di masuki ilmu yang begitu besar hingga tubuhnya tak sadarkan diri dan akhirnya orang itu pingsan.
Ilustrasi Orang Bertapa di Gunung Ciremai |
Pada saat yang bersamaan gunung Ciremai tempat Pendeta Begeral banjir bertapa itu meletus dengan sangat dahsyat, mungkun juga lestusan itu di akibatkan dari dampak kedatangan ilmu Wijihing Srandil yang sangat super dahsyat.
Pucuk Gunung Ciremai itu terpental sangat jauh ke atas dan jatuh di laut terombang-ambing oleh air, sementara jasad sang petapa itu sendiri tidak ada bekasnya, mungkin ikut terpental dan hilang, mungkin juga masuk ke alam gaib sehingga tidak ada riwayatnya lagi.
Puncak Gunung Ciremai masih tetap terombang-ambing di atas air laut, keanehannya puncak gunung itu terombang-ambing hingga ratusan tahun.
Pada suatu ketika Syekh Datuk Kahfi sedang berdakwah, beliau menemui puncak gunung itu yang sedang terompang-amping di lautan, Syekh Datuk Kahfi terpaku dan berfikir tentang puncak Gunung tersebut, tiba-tiba getaran hati Syekh Datuk Kahfi untuk melanjutkan atau menyelesaikan pertapaan orang dahulu muncul.
Syekh Datuk Kahfi segera mempersiapkan diri untuk bertapa, pada saat Syekh Datuk Kahfi duduk hendak untuk bertapa, tempat duduk Syekh Datuk Kahfi memancarkan sinar yang sangat terang, yang terpancar dari dalam perut bumi dan menyorot pulau jawa, sinar itu juga menyoroti Syekh Datuk Kahfi dan menyebar ke alam semesta.
Seketika itu pucak gunung Ciremai yang tadinya terombang-ambing selama ratusan tahun, mendadak diam dan berubah menjadi dataran tanah, mungkin Syekh Datuk Kahfi adalah titisan dari sang petapa dulu yang bertapa di situ, dan memang ditakdirkan untuk menyelesaikan pertapaannya, namun itu hanya kemungkinan.
6. Wafatnya Syekh Datuk Kahfi
Setelah cukup lama menjadi hamba allah berdakwah dan menyebarkan agama islam, Syekh Datuk Kahfi wafat, dan makam Syekh Datuk Kahfi berdampingan dengan Syarif Hidayatullah atau yang lebih di kenal dengan nama Sunan Gunung Jati, Pangeran Pasarean dan juga Raja-raja Kesultanan Cirebon lainnya.Pintu Masuk Menuju Makam Syekh Datuk Kahfi |
Situasi Makam Syekh Datuk Kahfi |
7. Alamat Makam Keramat Syekh Datuk Kahfi
Setelah beliau wafat jasad beliau di makamkan di Citebon, lebih tepatnya di Pasembangan, yaitu komplek makaam Gunung Sembung, Kab. Cirebon, Bukit Gnung Jati, Jawa Barat. Jika Anda sedang berada di kota Cirebon, tidak ada salahnya Anda berkunjung ke Makam Religi yaitu makam keramat Syekh Datuk Kahfi.Itulah tadi ulasan tentang Kisah Hidup Syekh Datuk Kahfi dan Alamat Makamnya, seperti biasa jika ada kesalahan dalam penulisan kata, kalimat, nama, dan kejadian kami mohon maaf, jika salah satu dari Anda menyukai artikel ini silakan share ke teman-teman Anda, akhir kata kami ucapkan terimakasih dan sampai jumpa pada pertemuan berikutnya.
0 Response to "Kisah Hidup Syekh Datuk Kahfi dan Alamat Makamnya"
Post a Comment